Indonesia akan krisis. Ditambah lagi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah memberi signal tentu ekonomi Indonesia akan nyemplung ke kolam krisis.
Pada kuartal II-2020 ekonomi Indonesia telah terkontraksi -5,32%. Sesaat di kuartal III-2020 yang usai di bulan ini diperkirakan oleh Sri Mulyani akan minus 1,7% sampai minus 0,6%.
Bila perkiraan itu betul karena itu RI sah krisis. Lantas apa sebetulnya efek krisis ekonomi Indonesia?
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menjelaskan meramalkan ekonomi RI di kuartal III akan ada di level negatif, dalam rata-rata -2% sampai -3%. Tetapi ia memperjelas krisis kesempatan ini akan tidak sama dengan krisis di 1998 yang selanjutnya menjadi kritis ekonomi.
“Sebab di saat itu ekonomi Indonesia telah masuk di kelompok kritis serta kritis yang karena intinya karena kritis perbankan. Sekarang ini walau Indonesia ke arah arah krisis tetapi tanda kesehatan perbankan masih relatif baik,” katanya pada detikcom.
Dengan demikian, Rendy percaya situasi krisis kali akan semakin lebih baik dibanding 1998. Tetapi bila dibanding kritis 2008, memang situasi sekarang ini lumayan berat sebab daya membeli warga yang loyo.
“Sebab pada tahun 2008 mengonsumsi rumah tangga menjadi penunjang perkembangan ekonomi, saat ini sebab karena daya membeli menurun. Perkembangan mengonsumsi rumah tangga pada akhirnya tidak dapat menyokong perkembangan ekonomi keseluruhnya,” terangnya.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan hal sama. Krisis sekarang ini tidak sama dengan situasi di 1998. Waktu itu dipacu oleh pergolakan politik.
“Disamping itu, lihat situasi sekarang ini, situasi kestabilan politik masih terbangun serta teratasi. Ditengah-tengah situasi epidemi COVID-19, dengan solidnya esensial ekonomi serta konsistensi politik, nilai ganti rupiah diprediksikan tetap konstan,” katanya.
Ia percaya kontraksi ekonomi kesempatan ini tidak sedalam waktu itu. Ia percaya krisis kesempatan ini tidak memunculkan keonaran sosial seperti di 1998.
“Mengingat pemerintah juga keluarkan rangsangan kebijaksanaan yang extraordinary berbentuk jaring pengaman sosial serta suport buat usaha UMKM yang bisa memitigasi efek sosial ekonomi dari perlambatan ekonomi tahun 2020 ini,” katanya.